top of page
  • Gambar penulisDabble Analytics

Analisis Afinitas Bagian 2: Studi Kasus

Pada tahun 2014, Unilever ingin meningkatkan penjualan produk perawatan rambutnya di India. Perusahaan tersebut menggunakan analisis afinitas untuk mengidentifikasi produk mana yang sering dibeli bersama oleh pelanggan. Analisis tersebut mengungkapkan bahwa pelanggan yang membeli pewarna rambut juga cenderung membeli kondisioner rambut. Dengan wawasan ini, Unilever menerapkan promosi yang menawarkan diskon kepada pelanggan yang membeli pewarna rambut dan kondisioner rambut bersama-sama. Akibatnya, penjualan kedua produk meningkat secara signifikan, dan Unilever berhasil mengambil pangsa pasar perawatan rambut yang lebih besar di India.



Sama halnya, pada tahun 2008, P&G menggunakan analisis afinitas untuk mengoptimalkan penempatan produknya di toko. Perusahaan tersebut menganalisis data transaksi pelanggan untuk mengidentifikasi produk mana yang biasa dibeli bersama-sama, dan menggunakan informasi tersebut untuk menempatkan produk secara strategis di rak toko. Misalnya, P&G menemukan bahwa pelanggan yang membeli popok juga cenderung membeli tisu bayi dan krim ruam popok. Untuk memanfaatkan wawasan ini, perusahaan menempatkan ketiga produk ini bersama-sama di rak toko, yang mengarah pada peningkatan penjualan ketiga produk tersebut.


Secara keseluruhan, studi kasus ini menunjukkan bagaimana analisis afinitas dapat membantu perusahaan FMCG seperti Unilever dan P&G membuat keputusan yang terinformasi tentang penempatan produk, harga, dan promosi. Dengan memanfaatkan data untuk mengidentifikasi hubungan antar produk, perusahaan ini berhasil meningkatkan penjualan dan meningkatkan pangsa pasarnya.

1 tampilan0 komentar

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page